Jumat, 05 April 2013

V-BELTS DRIVES



       V-Belt Drives atau yang lebih umum dikenal dengan sebutan belting adalah pemindah daya yang flexible yang dipasang pada pulley beralur berbentuk V. Dengan kekencangan / ketegangan tertentu belting dapat memindahkan daya dari penggerak (driver) ke driven (di-gerak).

A.    APLIKASI DAN SELEKSI
        Penggunaan V-Belt dipilih bila dua poros yang jaraknya jauh dan sejajar, sehingga tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. V-Belt di sebut juga flexible power transmission yang dipasang pada dua pulley yang beralur dengan jarak yang jauh.
Secara umum, V-Belt ini dirancang untuk :
-  kecepatan 12 s/d 35 (m/s)
-  jarak  dapat di trasmisikan sampai 5 meter.
- daya maksimum yang bisa di transmisikan ± 500 (kWatt), tetapi di pabrik Kelapa Sawit hanya digunakan daya max. sampai 110 kw yaitu di ID Fan Boiler.
-  pengunaan beban yang statis.
        
        Dalam dunia industri V-Belt sangat banyak penggunaannya karena mempunyai kelebihan dibandingkan transmisi-transmisi yang lain. Beberapa keuntungan pemakaian V-Belt yaitu :
1. V-Belt dapat di pasang untuk meneruskan  daya yang jaraknya relatif jauh.
2. Penggunaan V-Belt sangat aman untuk motor listrik karena mempunyai faktor slip.
3. V-Belt mampu digunakan untuk putaran tinggi.
4. V-Belt bekerja lebih halus dan tidak bersuara disbanding dengan chain.
5. Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi yang lain.
6. Mudah didapat dipasaran.

        V-belt terdiri dari beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya yang akan dipindahkan. Tipe yang tesedia A,B,C,D dan E. Beberapa jenis V-Belt yang tersedia di pasaran adalah :
Gb.1 Jenis V-Belt
 B.     PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN V-BELT
                    Dalam melakukan pemilihan V-belt yang akan dipasang maka perlu ditentukan
          Data-data awal antara lain :
  1. Daya motor penggerak atau pre mover
  2. Service factor dari penggerak (driver) dengan  beban yang digerakan (driven load)
  3. Jarak poros antara   driver dengan driven load
  4. Pembagian daya per satu belt disesuaikan dengan size dan speed yang akan dipasang.
  5. Ukuran alur pulley dan jumlah alur yang dirancang.
  6. perhitungan factor koreksi untuk panjang belt
  7. Tegangan yang terjadi pada belting.
        Pengunaan V-Belt di Pabrik Kelapan Sawit (PKS)  umumnya mengunakaan type A,B   dan C. Untuk pemindahan daya yang kecil V-betl yang dipakai type A dan semangkin besar daya yang akan dipindahkan maka semangkin besar ukuran dan jumlah V-Belt yang dipakai.
Berikut ini adalah  perhitungan sederhana untuk mencari pitch diameter pulley dan kecepatan angular yang akan dikehendaki dengan  persamaan sebagai berikut :
      


keterangan :
w1 : kecepatan pulley 1                   D1 : diameter pulley 1
w2 : kecepatan pulley 2                   D2  : diameter pulley 2

Perhitungan untuk mencari panjang belting (L) yang akan di pasang adalah :


keterangan :
           L :    panjang V-belt (m)
          C :    jarak antar poros (m) 
          D1 : pitch diameter pulley 1 
          D2 : pitch diameter pulley 2


C.    INSTALASI.

 Untuk pemasangan V-belt beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :

1.Pully  dipasang pada poros pengerak dan yang digerakkan harus mempunyai tipe dan  
   jumlah alur yang sama.
2.Agar tidak terjadi putaran slip antara pully dengan poros maka diantara pully dan poros
   dipasang spie.
3.Untuk memudahkan pemasangan /melepas pully pada poros ada kalanya digunakan 
   Taper lock.
4.Pada dudukan electro motor /seksi harus kokoh dan dilengkapi dengan baut penyetel
   untuk mengatur ketegangan pully.
5. Posisi kedua buah pully harus satu garis lurus dan sejajar

D.    PERAWATAN DAN PERBAIKAN V-BELTS

Beberapa kondisi yang sering terjadi di lapangan dan penyelesaian atau perbaikan yang dilakukan :

No.
JENIS KERUSAKAN
PENYEBAB
PERBAIKAN
1
V-belt mulur tidak serempak
alur pulley tidak alignment
betulkan alignment dan kencangkan kembali
2
Live time belting pendek
diameter alur pulley terlalu kecil
sesuaikan diameter pulley yang direkomendasikan


alur dinding pulley aus
ganti pulley tersebut
3
Sisi bawah V-belt retak
ukuran pulley terlalu kecil
sesuaikan diameter pulley yang direkomendasikan


temperatur terlalu tinggi
perbaikan ventilasi atau gunakan v-belt tahan panas


V belt slip karena kurang tegang
kencangkan sesuai batas defleksinya
4
Lecet hangus pada V-belt
ada air atau minyak
pasang pelindung pada belt dan bersihkan


beban kerja v-belt salah diperhitungkan
tambahkan nomor belt untuk beban yang lebih tinggi
5
V-belt bergeser-geser dan berisik
jumlah paralel V-belt kurang
tambahkan jumlah belt sesuai dengan beban kerja


tipe belting kurang cocok
ganti dengan tipe V-belt yang sesuai.
6
Laker pulley menjadi panas
v-belt terlalu kencang
pasang v-belt sesuai dengan defleksi yang di ijinkan


alur sudah aus, v-belt menumpu pada dasar
ganti pulley tersebut dan kencangkan kembali


jarak pulley terlalu jauh dari laker
pasang pulley sedekat mungkin ke laker


slip belting menyebabkan akumulasi panas
periksa tegangan belting tsb

















E.     SAFETY

    Umumnya  V-belt digunakan untuk putaran tinggi sehingga pada saat bekerja sulit dibedakan v-betl sedang berputar atau tidak dan hal ini berbahaya untuk keselamatan pekerja. Untuk mengantisipasi hal tersebut dipasang cup pengaman yang berfungsi juga untuk mencegah terkena air hujan yang instalasinya diluar gedung kerja.

Gb 2. Safety pada belting

Gb 3. Contoh pemasangan belting

Gb 4. Contoh aplikasi belting

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar