V-Belt Drives atau yang lebih umum dikenal dengan sebutan belting
adalah pemindah daya yang flexible yang dipasang pada pulley beralur berbentuk
V. Dengan kekencangan / ketegangan tertentu belting dapat memindahkan daya dari
penggerak (driver) ke driven (di-gerak).
A.
APLIKASI DAN SELEKSI
Penggunaan V-Belt
dipilih bila dua poros yang jaraknya jauh dan sejajar, sehingga tidak
memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. V-Belt di sebut juga flexible power
transmission yang dipasang pada dua pulley yang beralur dengan jarak yang
jauh.
Secara umum, V-Belt ini dirancang
untuk :
- kecepatan
12 s/d 35 (m/s)
- jarak dapat di
trasmisikan sampai 5 meter.
- daya maksimum yang bisa di transmisikan ± 500
(kWatt), tetapi di pabrik Kelapa Sawit hanya digunakan daya max. sampai 110 kw
yaitu di ID Fan Boiler.
- pengunaan beban yang statis.
Dalam dunia industri V-Belt sangat banyak penggunaannya
karena mempunyai kelebihan dibandingkan transmisi-transmisi yang lain. Beberapa
keuntungan pemakaian V-Belt yaitu :
1. V-Belt dapat di
pasang untuk meneruskan daya yang
jaraknya relatif jauh.
2. Penggunaan V-Belt sangat aman untuk motor
listrik karena mempunyai faktor slip.
3. V-Belt mampu digunakan untuk putaran
tinggi.
4. V-Belt bekerja lebih halus dan tidak
bersuara disbanding dengan chain.
5. Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan
element transmisi yang lain.
6. Mudah didapat dipasaran.
V-belt terdiri dari beberapa tipe
yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya yang akan dipindahkan. Tipe yang
tesedia A,B,C,D dan E. Beberapa jenis V-Belt yang tersedia
di pasaran adalah :
![]() |
Gb.1 Jenis V-Belt |
Dalam melakukan pemilihan V-belt yang akan
dipasang maka perlu ditentukan
Data-data
awal antara lain :
- Daya motor penggerak atau pre mover
- Service
factor dari penggerak (driver) dengan
beban yang digerakan (driven load)
- Jarak poros antara
driver dengan driven load
- Pembagian daya per satu belt disesuaikan dengan size
dan speed yang akan dipasang.
- Ukuran alur pulley dan jumlah alur yang dirancang.
- perhitungan factor koreksi untuk panjang belt
- Tegangan yang terjadi pada belting.
Berikut ini
adalah perhitungan sederhana untuk
mencari pitch diameter pulley dan kecepatan angular yang akan
dikehendaki dengan persamaan sebagai
berikut :
keterangan
:
w1 : kecepatan pulley 1 D1 : diameter pulley 1
w2 : kecepatan pulley 2 D2 : diameter pulley 2
Perhitungan untuk mencari panjang belting (L) yang akan di
pasang adalah :
keterangan :
L : panjang V-belt (m)
C : jarak antar poros (m)
D1 : pitch diameter pulley 1
D2 : pitch diameter pulley 2
C.
INSTALASI.
Untuk pemasangan V-belt beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah :
1.Pully dipasang pada
poros pengerak dan yang digerakkan harus mempunyai tipe dan
jumlah alur yang
sama.
2.Agar tidak terjadi putaran slip antara pully dengan poros
maka diantara pully dan poros
dipasang spie.
3.Untuk memudahkan pemasangan /melepas pully pada poros ada
kalanya digunakan
Taper lock.
4.Pada dudukan electro motor /seksi harus kokoh dan
dilengkapi dengan baut penyetel
untuk mengatur
ketegangan pully.
5. Posisi kedua buah pully harus satu garis lurus dan
sejajar
D.
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN V-BELTS
Beberapa kondisi yang sering
terjadi di lapangan dan penyelesaian atau perbaikan yang dilakukan :
No.
|
JENIS KERUSAKAN
|
PENYEBAB
|
PERBAIKAN
|
1
|
V-belt mulur tidak
serempak
|
alur pulley tidak
alignment
|
betulkan alignment
dan kencangkan kembali
|
2
|
Live time belting
pendek
|
diameter alur pulley
terlalu kecil
|
sesuaikan diameter
pulley yang direkomendasikan
|
|
|
alur dinding pulley
aus
|
ganti pulley
tersebut
|
3
|
Sisi bawah V-belt retak
|
ukuran pulley
terlalu kecil
|
sesuaikan diameter
pulley yang direkomendasikan
|
|
|
temperatur terlalu
tinggi
|
perbaikan ventilasi atau gunakan v-belt tahan panas
|
|
|
V belt slip karena
kurang tegang
|
kencangkan sesuai
batas defleksinya
|
4
|
Lecet hangus pada
V-belt
|
ada air atau minyak
|
pasang pelindung
pada belt dan bersihkan
|
|
|
beban kerja v-belt salah diperhitungkan
|
tambahkan nomor belt untuk beban yang lebih tinggi
|
5
|
V-belt bergeser-geser dan berisik
|
jumlah paralel V-belt kurang
|
tambahkan jumlah belt sesuai dengan beban kerja
|
|
|
tipe belting kurang
cocok
|
ganti dengan tipe
V-belt yang sesuai.
|
6
|
Laker pulley menjadi
panas
|
v-belt terlalu
kencang
|
pasang v-belt sesuai
dengan defleksi yang di ijinkan
|
|
|
alur sudah aus,
v-belt menumpu pada dasar
|
ganti pulley
tersebut dan kencangkan kembali
|
|
|
jarak pulley terlalu
jauh dari laker
|
pasang pulley sedekat mungkin ke laker
|
|
slip belting
menyebabkan akumulasi panas
|
periksa tegangan
belting tsb
|
E.
SAFETY
Umumnya V-belt digunakan untuk putaran tinggi
sehingga pada saat bekerja sulit dibedakan v-betl sedang berputar atau tidak
dan hal ini berbahaya untuk keselamatan pekerja. Untuk mengantisipasi hal
tersebut dipasang cup pengaman yang berfungsi juga untuk mencegah terkena air
hujan yang instalasinya diluar gedung kerja.
![]() |
Gb 2. Safety pada belting |
![]() |
Gb 3. Contoh pemasangan belting |
![]() |
Gb 4. Contoh aplikasi belting |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar